Sabtu, 04 Februari 2012

Pengertian DNS, MAIL SERVER, DAN WEBMAIL SERVER


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1    Pengertian DNS, MAIL SERVER, DAN WEBMAIL SERVER
1.1.1   Pengertian DNS SERVER
Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address. DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap komputer di jaringan Internet memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP) address. Secara umum, setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akan menggunakan host name. Lalu komputer anda akan menghubungi DNS server untuk mencek host name yang anda minta tersebut berapa IP address-nya. IP address ini yang digunakan untuk mengkoneksikan komputer anda dengan komputer lainnya.
1.1.2   Pengertian MAIL SERVER
Mail Server Adalah Perangkat lunak program yang mendistribusikan file atau informasi sebagai respons atas permintaan yang dikirim via email, juga digunakan pada bitnet untuk menyediakan layanan serupa http://FTP.

1.1.3   Pengertian WEBMAIL SERVER
Web Mail adalah Aplikasi Email berbasis web. Web adalah sebuah alamat situs internet. Jadi dengan kata lain sebuah email yang berada di dalam web, sehingga untuk membuka email tersebut, maka harus terlebih dahulu mengaktifkan alamat web yang digunakan membuat email tersebut.



1.1.4   SMTP (Simple Mail Transfer Protokol)
Simple Mail Transfer Protokol adalah protokol standar untuk pengiriman electrinic mail (email) di internet. SMTP merupakan protokol yang cukup sederhana, berbasis eks dimana protokol ini menyebutkan satu atau lebih penerima email untuk kemudian diverifikasi. Jika penerima email valid, maka email akan segera dikirim. SMTP menggunakan port 25 dan dapat dihubungi melalui program telnet. Agar dapat menggunakan SMTP server lewat domain, maka record DNS (Domain Name Server) pada bagian MX (Mail Exchange) Digunakan.
Karena protokol SMTP berawal dari protokol yang benar-benar berbasis teks ASCII, maka SMTP tidak bekerja terlalu baik dalam mengirimkan file-file binary. Standar untuk meng-encode file-file biner agar dapat dikirimkan lewat SMTP dikembangkan dan menelurkan standar-standar seperti MIME (Multipurposes Internet Mail Extensions). Saat ini, hampir semua SMTP server mendukung 8BITMIME, yang dapat mengirimkan file-file biner semudah mengirimkan file teks. SMTP hanya protokol yang melakukan ”push”, artinya dia hanya bias mengambil email dari client tetapi tidak bisa melakukan ”pull”, yaitu melayani pengambilan email dari server oleh client. Pengambilan pesan atau email tersebut dilakukan dengan menggunakan protokol tersendiri yaitu protokol POP3 (Post Office Protokol).

1.1.5   PostFix
Postfix adalah salah satu MTA (Mail Transfer Protokol) yang ditulis oleh Wietse Venema (http://www.porcupino.org/wietse/), dan termasuk salah satu proyek freeware. Dia juga membuat program dan tools-tools yang lain, misalnya SATAN dan TCP Wrapper. Proyek ini mulai dikerjakan Wietse saat berkunjung ke IBM T.J. Watson Reaserch. Wietse diberi kesempatan oleh IBM untuk menuliskan software ini. Originalnya software tersebut diberi nama Vmailer, namun karena alas an kemiripan dengan merek dagang yang telah ada, diganti menjadi Postfix atas saran IBM.
Postfix berusaha memberikan alternatif untuk program sendmail yang telah meluas di masyarakat. Postfix dirancang lebih cepat, lebih mudah dirawat, dan lebih aman. Isu keamanan yang sempat mengguncang sendmail pada rilis-rilis terdahulu memberikan inspirasi bagi Wietse (dan programer-programer mailer lainnya) untuk menulis software mail yang menekankan sekuritas.

Ada beberapa perbandingan Postfix dengan MTA lainnya, yaitu :
a. Penyebaran yang Luas
Postfix harus bisa diadopsi oleh masyarakat luas dalam rangka melayani impact significant atas performace dan security mail internet. Oleh karena itu, software Postfix disediakan secara cuma-cuma.
b. Performance
Postfix diakui tiga kali lebih cepat dibanding kompetitor utamanya, yaitu Qmail.Sebuah PC desktop yang menjalankan Postfix dapat menerima dan menghantarkan jutaan pesan berbeda tiap harinya. Postfix memanfaatkan trik-trik web server mereduksi overhead pembuatan proses dan meggunakan trik-trik lainnya untuk mereduksi overhead sistem, tanpa harus menggunakan realibilitasnya.
c. Kompatibilitas
Postfix sangat kompatible dengan sendmail yang dikenal dengan ”sendmailcompatible” guna memudahkan orang-orang melakukan migrasi. Postfix diantaranya mensupport file-file mulai dari penggunaan /var/spool/mail untuk antrian mail, /etc/aliases untuk file alias NIS, sampai ke ~/.forward. meski demikian Postfix juga berusaha untuk mudah dirawat dan diadministrasi. Oleh karenanya Postfix tidak menggunakan sendmail.cf. Ini yang menjadi kelebihan untuk administrator yang ingin mengganti sendmailnya, karena semua yang ada pada sendmail bisa dipakai di Postfix. Berbeda dengan Qmail, yang membuat sedikit perubahan sendasar sehingga kompabilitasnya kurang baik dengan sendmail. Qmail secara default tidak membaca /etc/aliases dan ~/.forward, namun bias diatur ’memaksa’ Qmail untuk membacanya.
d. Security
Postfix menggunakan pertahanan multilayer (bertingkat) untuk melindungi sistem lokal dari gangguan intruder. Kebanyakan daemon Postfix dapat berjalan dalam area yang disebut scroot jail, dengan memberikan priveledge yang rendah. Tidak ada path langsung dari jaringan ke program penghantaran lokal yang memiliki security sensitif. Seorang intruder harus mendobrak beberapa program lain terlebih dahulu. Postfix sendiri tidak ”mempercayai” content file-file antrian itu, atau konten pesan-pesan IPCnya. Postfix terlebih dulu akan memfilter informasi yang akan dikirim penerima (sender) sebelum mengekspornya via variabel-variabel environment. Dan pada akhirnya, tidak ada satu pun program Postfix yang set-uid. Jadi cukup aman untuk dioperasikan.
e. Fleksibilitas
Dapat melakukan multiple transport sekaligus, yaitu dalam menghantarkan mail, mode yang umum dipakai adalah SMTP (Simple Mail Transfer Protokol) sedangkan yang lain misalkan UUCP (Unix To Unix Copy), X.400 dan DECnet. Postfix dapat melakukan semuanya dalam sebuah konfigurasi tanpa memerlukan virtual domain atau alias. Postfix juga memberikan kemudahan dalam menutup sebuah fungsionalitas tertentu, seperti firewall dan atau mengkontrol workstation klien yang tidak membutuhkan penghantar lokal sama sekali.
f. Dokumentasi yang baik
Segala macam informasi mulai dari instalasi, konfigurasi sampai ke cara kerja didokumentasikan dengan baik. Semua dokumentasi dalam bentuk HTML sehingga mudah untuk loncat ke topik lainnya yang saling berhubungan.
g. Ketahanan
Postfix dirancang untuk bertindak rasional dibawah tekanan atau beban berat. Saat sistem lokal mengkonsumsi habis memori, software Postfix memilih menahan diri daripada memperburuk masalah. Postfix berjalan dibawah kendali yang bisa dikontrol secara manual.
h. Mudah dalam konfigurasi
Postfix mempunyai sebuah file konfigurasi utama yang bernama /etc/postfix/main.cf, dan beberapa file lainnya jika dibutuhkan. Secara default Postfix seperti Sendmail, hanya butuh satu file konfigurasi. Berbeda dengan Qmail yang menyebarkan file konfigurasi utamanya dalam beberapa file yang berbeda. Dengan konfigurasi Postfix ini dapat dilakukan hal-hal seperti virtual domain, yaitu mempunyai beberapa domain pada komputer yang sama, Control Host untuk mem-black-list host-host tertentu dan masih banyak lainnya.
Beberapa fitur unggulan yang dimiliki Postfix sebagai sebuah system email yang handal :
a. Multitransport
Postfix dirancang cukup fleksibel dimana ia dapat beroperasi dalam beragam environment, seperti internet, DECnet, dan UUCP, tanpa membutuhkan domain virtual. Meski begitu rilis awal Postfix diakui memang hanya dapat berkomunikasi dengan SMTP dan terbatas untuk UUCP.

b. Domain Virtual
Menambah domain virtual pada Postfix cukup mudah dimana kita hanya perlu mengubah tabel lookup tunggal, sedang mailer lainnya pada umumnya memerlukan multilevel aliasing atau redireksi untuk memperoleh hasil yang sama.
c. Retriksi Relay
Postfix memberi jalan bagi kita untuk merestriksi host, nama yang dapat me-relay mail melalui sistem Postfix, dan mail mana yang diijinkan masuk. Untuk kebutuhan ini Postfix mengimplementasikan operasi blacklist, RBL lookups,HELO/sender DNS lookups.
d. Table Lookups
Postfix tidak mengimplementasikan bahasa address rewriting, melainkan memperkerjakan apa yang disebut tabel lookups. Tabel-tabel dapat berupa dbm lokal atau file-file db, atau mekanisme lookup lainnya juga cukup mudah.










1.2    TOPOLOGI STAR
topologi-star
Gambar 1.2 topologi start
Topologi Star Pada Jaringan Komputer. Topologi star atau dalam bahasa indonesia disebut dengan topologi bintang adalah salah satu topologi jaringan komputer. Dalam jaringan komputer sendiri terdapat beberapa topologi yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.
Kelebihan
1.     Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
2.     Tingkat keamanan termasuk tinggi.
3.     Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
4.     Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah
Kekurangan
1.     Kekurangan dari topologi ini, jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan terhenti. Penanganan dari kekurangan tersebut adalah dengan disiapkannya node tengah cadangan.

Ciri-ciri topologi star
1.    Topologi yang banyak digunakan sampai saat ini
2.    Perangkat dihubungkan ke sebuah terminal (hub/switch)
3.    Teknologi Ethernet IEEE 802.3
4.    Disebut 10Base T
5.    Konektor RJ 45
6.    Jika salah satu komputer down tidak mempengaruhi yang lain & pelacakan kesalahan sangat cepat
7.    Akses ke komputer lain lebih cepat & mudah untuk di upgrade
8.    Jaraknya hanya 100 meter
9.    Mudah upgrade

4.3    ALAT DAN BAHAN
1.3.1   ALAT YANG PERLUKAN
    1. PC Server  telah disediakan
    2. PC Client/ laptop
    3. LAN Tester
    4. Kabel UTP ,
    5. Konektor RG 45 dan
    6. Obeng

1.3.2   BAHAN YANG DIPELUKAN
No
Nama Alat
Spesifikasi
Jumlah
Keterangan
1
PC Server
Minimal Pentium III
a.       Casing
b.      PS 250 Watt
c.       Processor
d.      Min. Ram 256 MB
e.       Min. HD 10 GB
f.       Min. CD Drive 32x
g.      Min. VGA 800 x 600
h.      NIC 10/100 Mbps
i.        Monitor 14’’
2 Buah

2
PC Client
Minimal Pentium III
a.       Casing
b.      PS 250 Watt
c.       Processor
d.      Min. Ram 128 MB
e.       Min. HD 5 GB
f.       Min. CD Drive 32x
g.      Min. VGA 800 x 600
h.      NIC 10/100 Mbps
i.        Monitor 14’’
1 Buah

3
Hub/Switch Hub
Min. 4 port


4
Crimping Tool
Untuk RJ 45


5
Cable Tester
Untuk RJ 45


6
Obeng +
Ukuran screw PC


7
Obeng -
Ukuran screw PC


8
Stabilizer
Min. 500 Watt


No
Nama Bahan
Spesifikasi


1
Kabel UTP
20 meter


2
Konektor RJ 45
30 buah


Table 1.1 Bahan yang diperlukan

1.4    URUTAN TAHAPAN PENGERJAAN
Tahapan pertama yang harus di lakukan adalah sebagai berikut :
1.      Menyiapkan alat dan bahan.
2.      Melakukan perakitan PC SERVER dan PC CLIENT.
3.      Melakukan penginstalan DEDIAN SERVER pada PC SERVER DAN WINDOWS pada PC CLIENT.
4.      Penambahan IP ADDRESS
5.      Konfigurasi DNS, MAIL SERVER, WEBMAIL SERVER.
6.      Pengujian DNS, MAIL SERVER, WEBMAIL SERVER pada PC CLIENT.
7.       
BAB II
Perakitan PC
2.1  Alat dan Bahan yang diperlukan
2.1.1        Alat yang diperlukan
Alat-alat yang diperlukan untuk merakit PC adalah sebagai berikut :
1.      Obeng + -
2.      Baud
2.1.2         Bahan yang diperlukan
Bahan yang diperlukan untuk merakit PC adalah sebagai berikut :
No
Nama Alat
Spesifikasi
Jumlah
Keterangan
1
PC Server
Minimal Pentium III
j.        Casing
k.      PS 250 Watt
l.        Processor
m.    Min. Ram 256 MB
n.      Min. HD 10 GB
o.      Min. CD Drive 32x
p.      Min. VGA 800 x 600
q.      NIC 10/100 Mbps
r.        Monitor 14’’
2 Buah

2
PC Client
Minimal Pentium III
j.        Casing
k.      PS 250 Watt
l.        Processor
m.    Min. Ram 128 MB
n.      Min. HD 5 GB
o.      Min. CD Drive 32x
p.      Min. VGA 800 x 600
q.      NIC 10/100 Mbps
r.        Monitor 14’’
1 Buah

3
Hub/Switch Hub
Min. 4 port


4
Crimping Tool
Untuk RJ 45


5
Cable Tester
Untuk RJ 45


6
Obeng +
Ukuran screw PC


7
Obeng -
Ukuran screw PC


8
Stabilizer
Min. 500 Watt


No
Nama Bahan
Spesifikasi


1
Kabel UTP
20 meter


2
Konektor RJ 45
30 buah


Table 2.1 Bahan yang di perlukan
2.2   Langkah-Langkah Pemasangan Komponen PC
Tahapan proses pada perakitan komputer terdiri dari:
1.       Penyiapan motherboard
Periksa buku manual motherboard untuk mengetahui posisi jumper untuk pengaturan CPU speed, speed multiplier dan tegangan masukan ke motherboard. Atur seting jumper sesuai petunjuk, kesalahan mengatur jumper tegangan dapat merusak prosessor.
2.      Memasang Prosessor
Prosessor lebih mudah dipasang sebelum motherboard menempati casing. Cara memasang prosessor jenis socket dan slot berbeda.Jenis socket
1.      Tentukan posisi pin 1 pada prosessor dan socket prosessor di motherboard, umumnya terletak di pojok yang ditandai dengan titik, segitiga atau lekukan.
2.      Tegakkan posisi tuas pengunci socket untuk membuka.
3.      Masukkan prosessor ke socket dengan lebih dulu menyelaraskan posisi kaki-kaki prosessor dengan lubang socket. rapatkan hingga tidak terdapat celah antara prosessor dengan socket.
4.      Turunkan kembali tuas pengunci.
Gambar 2.1 Memasang Prosessor
3.      Memasang Heatsink
Fungsi heatsink adalah membuang panas yang dihasilkan oleh prosessor lewat konduksi panas dari prosessor ke heatsink.Untuk mengoptimalkan pemindahan panas maka heatsink harus dipasang rapat pada bagian atas prosessor dengan beberapa clip sebagai penahan sedangkan permukaan kontak pada heatsink dilapisi gen penghantar panas.Bila heatsink dilengkapi dengan fan maka konektor power pada fan dihubungkan ke konektor fan pada motherboard.  
Gambar 2.2 Memasang Heatsink


4.      Memasang Modul Memori
Modul memori umumnya dipasang berurutan dari nomor socket terkecil. Urutan pemasangan dapat dilihat dari diagram motherboard.Setiap jenis modul memori yakni SIMM, DIMM dan RIMM dapat dibedakan dengan posisi lekukan pada sisi dan bawah pada modul.Cara memasang untuk tiap jenis modul memori sebagai berikut.
Jenis SIMM
1.      Sesuaikan posisi lekukan pada modul dengan tonjolan pada slot.
2.      Masukkan modul dengan membuat sudut miring 45 derajat terhadap slot
3.      Dorong hingga modul tegak pada slot, tuas pengunci pada slot akan otomatis mengunci modul.
8
Gambar 2.3 Memasang Memori Jenis SIMM
Jenis DIMM dan RIMM
1.      Rebahkan kait pengunci pada ujung slot
2.      sesuaikan posisi lekukan pada konektor modul dengan tonjolan pada slot. lalu masukkan modul ke slot.
3.      Kait pengunci secara otomatis mengunci modul pada slot bila modul sudah tepat terpasang.
10
11
Gambar 2.4 Memasang Memori Jenis DIMM dan RIMM
5.      Memasang Motherboard pada Casing
Motherboard dipasang ke casing dengan sekerup dan dudukan (standoff). Cara pemasangannya sebagai berikut:
1.      Tentukan posisi lubang untuk setiap dudukan plastik dan logam. Lubang untuk dudukan logam (metal spacer) ditandai dengan cincin pada tepi lubang.
2.      Pasang dudukan logam atau plastik pada tray casing sesuai dengan posisi setiap lubang dudukan yang sesuai pada motherboard.
3.      Tempatkan motherboard pada tray casing sehinga kepala dudukan keluar dari lubang pada motherboard. Pasang sekerup pengunci pada setiap dudukan logam.
4.      Pasang bingkai port I/O (I/O sheild) pada motherboard jika ada.
5.      Pasang tray casing yang sudah terpasang motherboard pada casing dan kunci dengan sekerup.
6.      Memasang Power Supply
Beberapa jenis casing sudah dilengkapi power supply. Bila power supply belum disertakan maka cara pemasangannya sebagai berikut:
1.      Masukkan power supply pada rak di bagian belakang casing. Pasang ke empat buah sekerup pengunci.
2.      Hubungkan konektor power dari power supply ke motherboard. Konektor power jenis ATX hanya memiliki satu cara pemasangan sehingga tidak akan terbalik. Untuk jenis non ATX dengan dua konektor yang terpisah maka kabel-kabel ground warna hitam harus ditempatkan bersisian dan dipasang pada bagian tengah dari konektor power motherboard. Hubungkan kabel daya untuk fan, jika memakai fan untuk pendingin CPU.
Gambar 2.5 Memasang Power Supply
7.      Memasang Kabel Motherboard dan Casing
Setelah motherboard terpasang di casing langkah selanjutnya adalah memasang kabel I/O pada motherboard dan panel dengan casing.
1.      Pasang kabel data untuk floppy drive pada konektor pengontrol floppy di motherboard
2.      Pasang kabel IDE untuk pada konektor IDE primary dan secondary pada motherboard.
3.      Untuk motherboard non ATX. Pasang kabel port serial dan pararel pada konektor di motherboard. Perhatikan posisi pin 1 untuk memasang.
4.      Pada bagian belakang casing terdapat lubang untuk memasang port tambahan jenis non slot. Buka sekerup pengunci pelat tertutup lubang port lalumasukkan port konektor yang ingin dipasang dan pasang sekerup kembali.
5.      Bila port mouse belum tersedia di belakang casing maka card konektor mouse harus dipasang lalu dihubungkan dengan konektor mouse pada motherboard.
6.      Hubungan kabel konektor dari switch di panel depan casing, LED, speaker internal dan port yang terpasang di depan casing bila ada ke motherboard. Periksa diagram motherboard untuk mencari lokasi konektor yang tepat. 151416
Gambar 2.6 Memasang Kabel Motherboard dan Casing
8.      Memasang Drive
Prosedur memasang drive hardisk, floppy, CD ROM, CD-RW atau DVD adalah sama sebagai berikut:
1.      Copot pelet penutup bay drive (ruang untuk drive pada casing)
2.      Masukkan drive dari depan bay dengan terlebih dahulu mengatur seting jumper (sebagai master atau slave) pada drive.
3.      Sesuaikan posisi lubang sekerup di drive dan casing lalu pasang sekerup penahan drive.
4.      Hubungkan konektor kabel IDE ke drive dan konektor di motherboard (konektor primary dipakai lebih dulu)
5.      Ulangi langkah 1 samapai 4 untuk setiap pemasangan drive.
6.      Bila kabel IDE terhubung ke du drive pastikan perbedaan seting jumper keduanya yakni drive pertama diset sebagai master dan lainnya sebagai slave.
7.      Konektor IDE secondary pada motherboard dapat dipakai untuk menghubungkan dua drive tambahan.
Sambungkan kabel power dari catu daya ke masing-masing drive.
17
Gambar 2.7 Memasang Drive
9.      Memasang Card Adapter
Card adapter yang umum dipasang adalah video card, sound, network, modem dan SCSI adapter. Video card umumnya harus dipasang dan diinstall sebelum card adapter lainnya. Cara memasang adapter:
1.      Pegang card adapter pada tepi, hindari menyentuh komponen atau rangkaian elektronik. Tekan card hingga konektor tepat masuk pada slot ekspansi di motherboard
2.      Pasang sekerup penahan card ke casing
3.      Hubungkan kembali kabel internal pada card, bila ada.
18
Gambar 2.8 Memasang Card Adapter
10.   Penyelessaian Akhir
1.      Pasang penutup casing dengan menggeser
2.      sambungkan kabel dari satu daya ke soket dinding.
3.      Pasang konektor monitor ke port video card.
4.      Pasang konektor kabel telepon ke port modem bila ada.
5.      Hubungkan konektor kabel keyboard dan konektor mouse ke port mouse atau port serial (tergantung jenis mouse).
Hubungkan piranti eksternal lainnya seperti speaker, joystick, dan microphone bila ada ke port yang sesuai. Periksa manual dari card adapter untuk memastikan lokasi port.
2.3  Pengujian
Komputer yang baru selesai dirakit dapat diuji dengan menjalankan program setup BIOS. Cara melakukan pengujian dengan program BIOS sebagai berikut:
  1. Hidupkan monitor lalu unit sistem. Perhatikan tampilan monitor dan suara dari speaker.
  2. Program FOST dari BIOS secara otomatis akan mendeteksi hardware yang terpasang dikomputer. Bila terdapat kesalahan maka tampilan monitor kosong dan speaker mengeluarkan bunyi beep secara teratur sebagai kode indikasi kesalahan. Periksa referensi kode BIOS untuk mengetahui indikasi kesalahan yang dimaksud oleh kode beep.
  3. Jika tidak terjadi kesalahan maka monitor menampilkan proses eksekusi dari program POST. ekan tombol interupsi BIOS sesuai petunjuk di layar untuk masuk ke program setup BIOS.
  4. Periksa semua hasil deteksi hardware oleh program setup BIOS. Beberapa seting mungkin harus dirubah nilainya terutama kapasitas hardisk dan boot sequence.
  5. Simpan perubahan seting dan keluar dari setup BIOS.
Setelah keluar dari setup BIOS, komputer akan meload Sistem Operasi dengan urutan pencarian sesuai seting boot sequence pada BIOS. Masukkan CD Bootable yang berisi sistem operasi pada drive pencarian.


BAB III
PENGKABELAN
3.1  Spesifikasi Kabel dan Konektor
Kabel dan konektor adalah kabel jaringan yang digunakan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lain. kabel yang biasa digunakan di jaringan adalah kabel UTP.
Kabel UTP merupakan salah satu media transmisi yang paling banyak digunakan untuk membuat sebuah jaringan local (Local Area Network), selain karena harganya relative murah, mudah dipasang dan cukup bisa diandalkan. Sesuai namanya Unshielded Twisted Pair berarti kabel pasangan berpilin/terbelit (twisted pair) tanpa pelindung (unshielded). Fungsi lilitan ini adalah sebagai eleminasi terhadap induksi dan kebocoran. Sebelumnya ada juga kabel STP (Shielded Twisted Pair), untuk contoh gambarnya dapat dilihat dibawah:
perbedaan kabel UTP-STP
g mbar 3.1 Kabel UTP


Terdapat beberapa jenis
kategori kabel UTP ini yang menunjukkan kualitas, jumlah kerapatan lilitan pairnya, semakin tinggi katagorinya semakin rapat lilitannya dan parameter lainnya seperti berikut ini:
·       Kabel UTP Category 1
Digunakan untuk komunikasi telepon (mentransmisikan data kecepatan rendah), sehingga tidak cocock untuk mentransmisikan data.

·       Kabel UTP Category 2
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai dengan 4 Mbps (Megabits per second)
·       Kabel UTP Category 3
Digunakan pada 10BaseT network, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1Mbps. 10BaseT kependekan dari 10 Mbps, Baseband, Twisted pair.
·       Kabel UTP Category 4
Sering digunakan pada topologi token ring, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 16 Mbps
·       Kabel UTP Category 5
mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 100 Mbps, 
·       Kabel UTP Category 5e
mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 100 MHz.
·       Kabel UTP Category 6
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 200 MHz. Secara fisik terdapat separator yg terbuat dari plastik yang berfungsi memisahkan keempat pair di dalam kabel tersebut.

·       Kabel UTP Category 7
gigabit Ethernet (1Gbps), frekwensi signal 400 MHz

Untuk pemasangan kabel UTP, terdapat dua jenis pemasangan kabel UTP yang umum digunakan pada jaringan komputer terutama LAN, yaitu Straight Through Cable dan Cross Over Cable

Kabel Straight
Kabel straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung satu  dengan ujung yang lainnya. Kabel straight digunakan untuk menghubungkan 2 device yang berbeda.
Urutan standar kabel straight adalah seperti dibawah ini yaitu sesuai dengan standar TIA/EIA 368B (yang paling banyak dipakai) atau kadang-kadang juga dipakai  sesuai  standar TIA/EIA 368A sebagai berikut:
urutan-kabel-utp-straight
Gambar 3.2 kabel straigh
Contoh penggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :
1.                  Menghubungkan antara computer dengan switch
2.                  Menghubungkan computer dengan LAN pada modem cable/DSL
3.                  Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/DSL
4.                  Menghubungkan switch ke router
5.                  Menghubungkan hub ke router
Kabel cross over
Kabel cross over merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan ujung dua. Kabel cross over  digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama. Gambar dibawah adalah susunan standar kabel cross over.
urutan kabel utp crossover
Gambar 3.3 kabel cross over
Contoh penggunaan kabel cross over adalah sebagai berikut :
1.                  Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
2.                  Menghubungkan 2 buah switch
3.                  Menghubungkan 2 buah hub
4.                  Menghubungkan switch dengan hub
5.                  Menghubungkan komputer dengan router
Untuk membuat sebuah kabel jaringan menggunakan kabel UTP ini terdapat beberapa peralatan yang perlu kita siapkan, yaitu kabel UTP,  Connector RJ-45, Crimping tools dan RJ-45 LAN tester :
Crimp tool / Crimping tool
Crimp tool / Crimping tool adalah alat untuk memasang kabel UTP ke konektor RJ-45 / RJ-11 tergantung kebutuhan. Bentuknya macam-macam ada yang besar dengan fungsi yang banyak, seperti bisa memotong kabel, mengupas dan lain sebagainya. Ada juga yang hanya diperuntukan untuk crimp RJ-45 atau RJ-11 saja. Contoh gambarnya seperti ini.
http://syafran.files.wordpress.com/2008/08/crimptool.gif?w=200&h=200
Gambar 3.4 crimping tools
Kabel Tester
Supaya anda yakin bahwa pemasangan kabel ke konektor sudah ok lebih baik kalau anda juga memiliki cable tester seperti berikut ini. Perbedaan diatara dua testerdibawah ini adalah yang satu memakai satu led untuk satu pair sementara yang satu lagi satu led untuk satu kabel. Untuk pemula lebih mudah untuk mempergunakan yang type satu led per kabel karena anda tidak akan dibuat pusing. Kemudian tester yang lebih kecil adalah remote cable tester yang dipakai apabila kabel yang di test panjang dan kedua ujung nya tidak berdekatan (misalnya ada diruangan yang berbeda). Cara penggunaannya adalah dengan memasang ujung kabel yang satu ke TX di cable tester yang besar kemudian set auto, kemudian di ujung yang lain kita pasang remote cable tester. Setelah itu anda cukup melihat remote cable tester saja. Apabila menyala berarti kabel terkoneksi dengan baik sementara apabila mati berarti kabel terputus.
http://syafran.files.wordpress.com/2008/08/testerandtooltj1.jpg?w=300&h=279http://syafran.files.wordpress.com/2008/08/digitallcddisplaynetworbz6.jpg?w=208&h=300
Gambar 3.5 Kabel Tester
Sedikit catatan: hasil test dengan menggunakan kabel tester tidak berarti menunjukan bahwa kabel tersebut bisa berfungsi dengan baik. Jarak maksimum 100meter dari kabel cat-5e kadang apabila di test dengan cable tester akan tetap menghasilkan nilai baik pada jarak lebih dari 100meter sementara ketika dialiri data koneksi terputus karena kabel terlalu panjang.

3.2  langkah-langkah membuat kabel Straight
1.        Kupas bagian ujung kabel UTP, kira-kira 2 cm
2.        Buka pilinan kabel, luruskan dan urutankan kabel sesuai standar TIA/EIA 368B
3.        Setelah urutannya sesuai standar, potong dan ratakan ujung kabel,
4.        Masukan kabel  yang sudah lurus dan sejajar tersebut ke dalam konektor RJ-45, dan pastikan semua kabel posisinya sudah benar.
5.        Lakukan crimping menggunakan crimping tools, tekan crimping tool dan pastikan semua pin (kuningan) pada  konektor RJ-45 sudah “menggigit” tiap-tiap kabel.
6.        Setelah selesai pada ujung yang satu, lakukan lagi pada ujung yang lain
7.        Langkah terakhir adalah menge-cek kabel yang sudah kita buat tadi dengan menggunakan LAN tester, caranya masukan masing-masing ujung kabel (konektor RJ-45) ke masing2 port yang tersedia pada LAN tester, nyalakan dan pastikan semua lampu LED menyala sesuai dengan urutan kabel yang kita buat.
8.        Dibawah ini adalah contoh ujung kabel UTP yang telah terpasang konektor RJ-45 dengan benar, selubung kabel (warna biru) ikut masuk kedalam konektor, urutan kabel dari kiri ke kanan (pada gambar dibawah ini urutan pin kabel dimulai dari atas ke bawah).
pemasangan kabel UTP ke konektor RJ-45
Gambar 3.6 Kabel UTP yang sudah selesai
Demikianlah sekilas penjelasan
tentang kabel UTP, category kabel UTP, standar urutan kabel straight dan cross over dan cara membuat kabel jaringan straight menggunakan crimping tools,





BAB IV
LANGKAH-LANGKAH INSTALASI DEBIAN 5.O5 LENNY

4.1    Langkah-langkah Instalasi DEBIAN 5.05 Lenny
Berikut ini cara install Debian 5.05 Lenny:
1. Seperti biasa Boot komputer, laptop atau notebook (menggunakan device tambahan) dari CD. Tentunya dengan Live DVD Debian 5.05  Lenny didalam CD Room.
2. Pilih menu install untuk melanjutkan menginstal Debian 5.05 Lenny. Atau menu graphical install untuk mencicipi instalasi Debian 5.05 Lenny dengan grafik yang berbeda.
Debian 5.0 Langkah Langkah Install Debian 5.05 Lenny
Gambar 4.1 mulai penginstalan
3. Proses pertama adalah memilih bahasa. Pilih bahasa yang menurut anda mudah untuk melanjutkan instalasi.
langkah 1 Langkah Langkah Install Debian 5.05 Lenny
Gambar 4.2 Pemilih Bahasa

4.  Setelah selesai memilih bahasa, akan masuk untuk memilih negara, keyboard.

langkah4 Langkah Langkah Install Debian 5.05 Lenny
Gambar 4.3 Konfigurasi Keyboard
5. Selanjutnya adalah scanning cd room, memuat komponen tambahan dan scanning hardware.
6. Pada proses selanjutnya adalah proses konfigurasi jaringan DHCP. Anda bisa membatalkan proses ini, dan mengatur konfigurasinya secara manual.
langkah6 Langkah Langkah Install Debian 5.05 Lenny
Gambar 4.4 Konfigurasi network manual
7. Pada setting jaringan secara manual isikan  Ip address komputer, Gateway, Nameserver (DNS)
8. Isikan hostname.
9. Isikan Nama Web Lokal.
10. Selanjutnya, pemilihan waktu, pilih Jakarta.
langkah7 Langkah Langkah Install Debian 5.05 Lenny
Gambar 4.5 Pemilihan zona waktu
11.Pada langkah partitioning method Pilih Guided – Use entire disk.
langkah Langkah Langkah Install Debian 5.05 Lenny
Gambar 4.6 pembuatan partisi
12.Selanjutnya Pilih nama harddisk untuk di partisi
.langkah 18 Langkah Langkah Install Debian 5.05 Lenny
Gambar 4.7 Pembuatan partisi






13. Pilih All files in one partition.
langkah 19 Langkah Langkah Install Debian 5.05 Lenny
Gambar 4.8 pembuatan partisi
14.Pilih Finish
langkah 20 Langkah Langkah Install Debian 5.05 Lenny .
Gambar 4.9 pembuatan partisi
15.Pada pilihan write the change to disk Pilih Yes.
langkah 21 Langkah Langkah Install Debian 5.05 Lenny
Gambar 4.10 Penyelesaian pembuatan partisi

16.Selanjutnya Masukkan root password, Masukkan lagi root Password.
langkah 22 Langkah Langkah Install Debian 5.05 Lenny
Gambar 4.11 pembuatan password pada root
17.Langkah berikutnya Masukkan Full Name User yang anda inginkan.
langkah 24 Langkah Langkah Install Debian 5.05 Lenny
Gambar 4.12 pembuatan  user pada server
18.Masukkan Username.
langkah 25 Langkah Langkah Install Debian 5.05 Lenny
Gambar 4.13 pembuatan username account





19.  Masukkan Password untuk user, Masukkan lagi Password untuk user.
langkah 26 Langkah Langkah Install Debian 5.05 Lenny
Gambar 4.14 password untuk user
20.  Selanjutnya muncul pilihan scan another CD or DVD pilih No.
langkah 28 Langkah Langkah Install Debian 5.05 Lenny
Gambar 4.15 configure the package manager
21.  Pada pilihan use a mirror network PilihNo.
langkah 29 Langkah Langkah Install Debian 5.05 Lenny
Gambar 4.16 configure the package manager






22.   Selanjutnya anda di suruh memilih sistem yang mau di install, Pilih Standard System saja.
langkah 31 Langkah Langkah Install Debian 5.05 Lenny
Gambar 4.17 sofware selection
23. Pada pilihan  Install the GRUB boot loader to the master boot record Pilih Yes.
langkah 32 Langkah Langkah Install Debian 5.05 Lenny
Gambar 4.18 penginstalan GRUB
24. Installation Complate Pilih Continue.
langkah 33 Langkah Langkah Install Debian 5.05 Lenny
Gambar 4.19 finish the instalation
25.  Login Sebagai Root, dan masukkan password.


BAB V
MEMBANGUN DNS SERVER, MAILSERVER, WEBMAIL SERVER

5.1    Konfigurasi Ip Address
Semua peralatan yang terhubung ke jaringan computer, membutuhkan alamat khusus yang disebut Ip Address. Agar semua peralatan tersebut dapat berhubungan satu sama lain. Oleh sebab itu, Network Interface Card tidak akan berarti apa-apa, jika Ip Address pada interface tersebut tidak diset terlebih dahulu.
Memberi Ip Address pada linux debian tidaklah sulit. Untuk cara cepatnya, gunakan perintah singkat dibawah ini.

debian-server:/home/pudja# ifconfig eth0 192.168.10.1 netmask 255.255.255.0 up

Kelemahan perintah di atas adalah, jika computer booting ulang, maka konfigurasi Ip Address tersebut akan hilang. Untuk itu kita harus mengedit file interfaces, agar konfigurasi tersebut tidak hilang walaupun computer booting ulang. Kita bisa menggunakan aplikasi text editor  vim, vi, nano, gedit¸ ataupun yang lainya untuk mengedit file tersebut. Saya sarankan, lebih baik Anda menggunakan editor vim saja.

debian-server:/home/pudja# vim /etc/network/interfaces
# This file describes the network interfaces available on your system
# and how to activate them. For more information, see interfaces(5).

# The loopback network interface
auto lo
iface lo inet loopback

# The local network interface  
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.10.1
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.10.254
dns-nameservers 119.2.40.21

Tambahkan Ip Address anda seperti script di atas. Khusus editor vim, kita harus menekan huruf “i” (INSERT) untuk mengedit. Setelah dirasa konfigurasi sudah benar, tekan tombol “Esc”, lalu tekan “:” dan tuliskan “wq” (WRITE & QUIT). Jika tidak ingin menyimpanya, tuliskan “q!” (Only Quit).

Kata auto yang terletak di depan nama suatu interface, menandakan bahwa interface tersebut akan dinyalakan secara otomatis pada saat computer booting. Interface lo tidak memiliki konfigurasi Ip Address, karena lo digunakan sebagai loopback sehingga memiliki Ip Address yang pasti yakni 127.0.0.1. Alamat IP ini digunakan oleh komputer untuk berkomunikasi dengan dirinya sendiri. Konfigurasi Ip Address untuk ethO harus diberikan secara manual, karena interface tersebut menggunakan IP statis.
Agar konfigurasi tersebut dapat langsung dijalankan, kita harus merestart terlebih dahulu service networking.

debian-server:/home/pudja# /etc/init.d/networking restart

Jika ingin menambahkan interface lagi, tinggal tambahkan script seperti  diatas, pada baris paling bawah. Dan ganti etho, menjadi eth1, eth2, eth3, dan seterusnya.

5.2  DNS Server
Domain Name System adalah suatu metode untuk meng-konversikan Ip Address (numerik) suatu komputer ke dalamsuatu nama domain (alphabetic), ataupun  sebaliknya. Yang memudahkan kita dalam mengingat computer tersebut.
Misalnya, server Debian memiliki alamat Ip Address sekian, namun pada umumnya, orang tidak akan mudah mengingat alamat Ip dalam bentuk numerik tersebut. Dengan adanya DNS Server, kita bisa mengakses halaman situs dari server Debian tersebut hanya dengan mengakses nama Domain-nya (www.debian.edu), tanpa mengingat Ip Address dari computer tersebut.

Installasi 
Bind9 (Berkeley Internet Name Domain versi 9) adalah salah satu aplikasi linux yang sangat populer sebagai DNS Server, dan hampir semua distro linux menggunakanya. Selain itu, dalam konfigurasinya pun cukup mudah dimengerti, khususnya bagi pemula awal.

debian-server:/home/pudja# apt-get install bind9

Konfigurasi
Berikut file-file penting yang akan kita konfigurasi dalam DNS Server;

a. /etc/bind/named.conf
b. file forward
c. file reverse
d. /etc/resolv.conf

a.    Membuat Zone Domain
Bagian ini adalah yang terpenting, dimana kita akan menentukan nama untuk Domain dari server Debian kita nantinya.  Kita boleh membuat Zone Domain menggunakan Tld (Top Level Domain) hanya pada jaringan local (There’s no Internet Connection). Karena sudah ada organisasi yang khusus mengatur domain Tld tersebut, contohnya di Indonesia adalah Pandi.
Edit dan tambahkan konfigurasi untuk forward dan reverse, pada file named.conf atau bisa juga pada file named.conf.local. Kemudian tambahkan script di bawah ini.

debian-server:/home/pudja# vim /etc/bind/named.conf
#. . .
zone "debian.edu" {    //Zone Domain anda
 type master;
 file "db.debian";    //lokasi file FORWARD, default di /var/cache/bind/
};

zone "192.in-addr.arpa" {    //1 blok ip paling depan
 type master;
 file "db.192";    //lokasi file REVERSE, default di /var/cache/bind/
};

include "/etc/bind/named.conf.local";  //membuat file named.conf.local di process

b.   File Forward
Forward berfungsi untuk konversi dari DNS  ke Ip Address. Misalnya ketika kita ketik www.debian.edu melalui  Web Browser, maka akan muncul website dari server Debian.
Buat file konfigurasi untuk file forward dari DNS tersebut. Karna konfigurasinya cukup banyak, kita tinggal copykan saja file default yang sudah ada.

debian-server:/home/pudja# cd /etc/bind/
debian-server:/etc/bind# cp db.local /var/cache/bind/db.debian
debian-server:/etc/bind# vim /var/cache/bind/db.debian
$TTL 604800
@ IN SOA debian.edu. root.debian.edu. (
         2  ; Serial
    604800  ; Refresh
     86400  ; Retry
   2419200  ; Expire
    604800 ) ; Negative Cache TTL
;

@  IN NS debian.edu.  ;tambahkan “titik” di akhir domain
@  IN A 192.168.10.1
www  IN A 192.168.10.1
ftp  IN A 192.168.10.1
sub-domain IN A 192.168.10.1  ;jika ingin membuat sub-domain
mail  IN A 192.168.10.1
streaming IN A 192.168.10.1  ;alamat untuk streaming server

c.    File Reverse 
Reverse berfungsi untuk konversi Ip Address ke DNS. Misalnya jika kita mengetikan Ip Address http://192.168.10.1 pada Web Browser, secara otomatis akan redirect ke alamat www.debian.edu.  Bagian ini adalah opsional, jika kita tidak ingin mengkonfigurasi file reverse pun, juga boleh (^_^). Take it easy, okey. 

debian-server:/etc/bind# cp db.127 /var/cache/bind/db.192
debian-server:/etc/bind# vim /var/cache/bind/db.192
$TTL 604800
@ IN SOA debian.edu. root.debian.edu. (
         1  ; Serial
    604800  ; Refresh
     86400  ; Retry
   2419200  ; Expire
    604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@  IN NS debian.edu.  ;ingat “titik”
1.10.168  IN PTR debian.edu.  ;3 blok ip terakhir, dan dibalik

d.    Menambah dns-name-server
Tambahkan dns dan nameserver dari server Debian tersebut pada file resolv.conf. Agar dapat diakses melalui computer localhost.

 debian-server:/etc/bind# vim /etc/resolv.conf
search debian.edu
nameserver 192.168.10.1
Terakhir, restart daemon dari bind9.

debian-server:/etc/bind# /etc/init.d/bind9 restart

Bagi pemula awal, pada bagian ini sering sekali terjadi failed. Hal ini terjadi, karena Anda melakukan kesalahan pada satu file, yaitu file named.conf. Periksa kembali script yang anda buat, dan sesuaikan seperti konfigurasi diatas.

Pengujian 
Test apakah DNS Server tersebut berhasil atau tidak, dengan perintah nslookup dari computer Localhost ataupun dari computer client.

debian-server:/etc/bind# nslookup 192.168.10.1
Server : 192.168.10.1
Address : 192.168.10.1#53
1.10.168.192.in-addr.arpa name = debian.edu.
debian-server:/etc/bind# nslookup debian.edu
Server : 192.168.10.1
Address : 192.168.10.1#53
Name : debian.edu
Jika muncul pesan seperti ini, 

Server : 192.168.10.1
Address : 192.168.10.1#53
** server can't find debian.edu.debian.edu: SERVFAIL
Berarti masih terdapat script yang salah, periksa dimana file yang salah tersebut. Jika pesan error itu muncul ketika nslookup DNS, berarti kesalahan terletak antara file db.debian atau named.conf. Namun jika muncul ketika di nslookup IP, berarti kesalahan di file db.192 atau named.conf.

Atau anda bisa menggunakan perintah dig untuk pengujian  dari server localhost.

debian-server:/etc/bind# dig debian.edu
5.3  MAIL Server
Mail Server atau yang sering disebut juga E-Mail server, digunakan untuk mengirim surat melalui Internet. Dengan begitu, dapat mempermudah dalam penggunanya, karena lebih cepat dan efisien. Untuk membuat Mail Server, harus terdapat SMTP dan POP3 server, yang digunakan untuk mengirim dan menerima E-Mail. 
Proses pengiriman eMail bisa terjadi karena adanya SMTP Server (Simple Mail Transfer Protocol). Setelah dikirim, eMail tersebut akan ditampung sementara di POP3 Server (Post Office Protocol ver. 3). Dan ketika user yang mempunyai eMail account tersebut online, mail client akan secara otomatis melakukan sinkronisasi dari POP3 Server.

Installasi
Aplikasi yang paling sering digunakan untuk eMail server pada linux adalah postfix. Selain mudah dalam konfigurasinya, postfix pun juga bisa dikombinasikan dengan aplikasi mail yang lain, seperti dovecot, dan courier.
Terlebih dahulu install aplikasi postfix (mail server), courier-imap (smtp ), dan courier-pop (pop3).  

debian-server:~# apt-get install postfix courier-imap courier-pop

Kemudian akan muncul menu PopUp, dan sesuaikan dengan konfigurasi di bawah ini;
a. General Type of Mail Configuration : Internet Site
b. System Mail Name   : debian.edu

Konfigurasi
 Mail Direktori
Mail direktori ini berfungsi untuk direktori INBOX, pada setiap user yang terdaftar. Pesan yang masuk nantinya akan disimpan sementara dalam direktori tersebut. Agar direktori ini otomatis dibuat pada direktori home setiap user, maka kita harus membuatnya pada direktori /etc/skel/ berikut.

debian-server:~# maildirmake /etc/skel/Maildir

Mail Account
Tambahkan dua user eMail, untuk pengujian pada Mail Server nantinya. Pada bagian ini, kita harus terlebih dulu membuat direktori Maildir seperti diatas. Agar setiap user mendapat Maildir secara otomatis.

debian-server:~# adduser manshurin
Adding user `manshurin' ...
Adding new group `manshurin' (1007) ...
Adding new user `manshurin' (1007) with group `manshurin' ...
Creating home directory `/home/manshurin' ...
Copying files from `/etc/skel' ...
Enter new UNIX password: ****
Changing the user information for manshurin
Enter the new value, or press ENTER for the default
        Full Name []: Pudja Mansyurin
        Room Number []: 354
        Work Phone []:
        Home Phone []: 081330487983
        Other []: Owner of www.MansyurinIT.co.cc
Is the information correct? [Y/n]

Tambahkan satu user lagi, agar proses berkirim eMail bisa dilaksanakan.

debian-server:~# adduser galipat
Adding user `galipat' ...
Adding new group `galipat' (1008) ...
Adding new user `galipat' (1008) with group `galipat' ...
Creating home directory `/home/galipat' ...
Copying files from `/etc/skel' ...
Enter new UNIX password:
Enter the new value, or press ENTER for the default
        Full Name []:
        Room Number []:
        Home Phone []:
        Other []:
Is the information correct? [Y/n]

Konfigurasi Postfix
Konfigurasi utama aplikasi Postfix terletak pada file main.cf. Tidak semua baris script yang ada di dalamnya akan kita konfigurasi. Hanya tambahkan satu baris script berikut pada file tersebut, agar direktori mailbox dikenali.
 
debian-server:~# vim /etc/postfix/main.cf
home_mailbox = Maildir/    #tambahkan di baris paling bawah

Atau untuk cara cepatnya, anda bisa menggunakan perintah echo seperti berikut.

debian-server:~# echo “home_mailbox = Maildir/” >> /etc/postfix/main.cf

Selanjutnya, tinggal tambahkan sedikit konfigurasi pada postfix melalui dpkg. Ikuti langkahnya seperti dibawah ini.

debian-server:~# dpkg-reconfigure postfix
General Type of Mail Configuration  : Internet Site
System Mail Name                     : debian.edu
Root and postmaster mail recipient : (leave it blank, bro)
Other destination to accept...  : (leave it as it was, just OK)
Force synchronous updates...  : No
Local Networks                       : 0.0.0.0/0 (add this at the end)
Use Procmail for local delivery   : No
Mailbox size limit (bytes)   : 0
Local address extension character : +
Internet protocols to use   : ipv4
debian-server:~# /etc/init.d/postfix restart
debian-server:~# /etc/init.d/courier-imap restart

Kalau perlu, tambahkan sub-domain untuk Mail Server pada bind9. Agar nanti menjadi mail.debian.edu.

debian-server:~# echo “mail IN A 192.168.10.1” >> /var/cache/bind/db.debian
debian-server:~# /etc/init.d/bind9 restart

Pengujian
Kali ini, kita akan melakukan pengujian SMTP dan POP3 server menggunakan mode text. Dengan bantuan telnet, yang kita arahkan pada port SMTP ataupun POP3, kita dapat menjalankan perintah mail server melalui terminal langsung, tanpa menggunakan mail client ataupun semacamnya. Cara ini bisa kita gunakan, baik dari sisi server localhost, atapun dari sisi client. Asalkan sudah terinstall aplikasi telnet client.

SMTP port 25
Pada protocol SMTP ini, kita akan melakukan pengiriman eMail ke user galipat. Gunakan syntax dibawah ini untuk mengirim eMail.

debian-server:~# telnet mail.debian.edu 25
Trying 192.168.10.1...
Connected to mail.debian.edu.
Escape character is '^]'.
220 debian5 ESMTP Postfix (Debian/GNU)
mail from: manshurin
250 2.1.0 Ok
rcpt to: galipat
250 2.1.5 Ok
data
354 End data with <CR><LF>.<CR><LF>
I JUST SEND YOU A TESTING MESSAGE...
.
250 2.0.0 Ok: queued as 10FA74CEF
quit
221 2.0.0 Bye
Connection closed by foreign host.

Tambahan, untuk keluar dari perintah data yang muncul “End data with <CR><LF>.<CR><LF>” itu maksudnya adalah tanda titik.

POP3 port 110
User galipat akan memeriksa pada POP3 Server, apakah ada pesan yang masuk ke INBOX miliknya.
debian5:~# telnet mail.debian.edu 110
Trying 192.168.10.1...
Connected to mail.debian.edu.
Escape character is '^]'.
+OK Hello there.
user galipat
+OK Password required.
pass 1
+OK logged in.
stat
+OK 1 436
retr 1
+OK 436 octets follow.
Return-Path: <manshurin@debian.edu>
X-Original-To: galipat
Delivered-To: galipat@debian.edu
Received: from debian5 (debian5 [192.168.10.1])
        by debian5 (Postfix) with SMTP id 2FAA74A19
        for <galipat>; Tue, 15 Mar 2011 21:19:56 -0400 (EDT)
Message-Id: <20110316012007.2FAA74A19@debian5>
Date: Tue, 15 Mar 2011 21:19:56 -0400 (EDT)
From: manshurin@debian.edu
To: undisclosed-recipients:;
I JUST SEND YOU A TESTING MESSAGE...
.
quit
+OK Bye-bye.

Pengujian via Microsoft Outlook
Microsoft Outlook adalah aplikasi bawaan windows, yang berfungsi sebagai eMail client. Dengan aplikasi ini, kita dapat membawa INBOX kita kemana saja. Asalkan bisa tersinkronisasi dengan eMail server.

Berikut cara konfigurasi Outlook di windows.
a. Tools > Accounts > Mail > Add > Mail
Display Name  : Pudja Mansyurin
E-mail Address  : manshurin@debian.edu
E-mail Server Names
 Incoming Mail Server : POP3
 Incoming Mail (POP3) : mail.debian.edu
 Outgoing Mail (SMTP) : mail.debian.edu
b. Tools > Syncrhonize all
Untuk tambahan, anda juga bisa menambahkan sub domain POP dan SMTP pada file bind9. 

5.4  WebMail
WebMail (Web Based Mail), adalah aplikasi eMail client yang berbasis web. Jika anda pernah melihat layanan eMail Yahoo, Gmail, ataupun Hotmail. Mereka menggunakan webmail sebagai eMail client untuk setiap penggunanya.
Kelebihan dari Webmail ini sendiri adalah bisa kita gunakan dimana saja, kapan saja, dan bagaimana saja keadaanya, asalkan kita tetap terkoneksi ke Internet.
Untuk membuat mail client yang berbasis web, tentunya kita membutuhkan CMS (Content Management System) yang dikhususkan untuk webmail. Diantaranya yang terkenal adalah squirrelmail dan roundcubemail.

Squirrelmail
Squirrelmail adalah paket webmail yang sudah tersedia dalam distro Debian Lenny. Oleh karena itu banyak administrator jaringan yang menggunakanya, karena kemudahanya dalam konfigurasi. I think it just Plug and Play.

Installasi
Karena squirremail ini sudah ada pada DVD-1, maka kita tidak perlu repot-repot mendownloadnya dari Internet.

debian-server:~# apt-get install squirrelmail

Konfigurasi
Secara default, paket squirrelmail ini akan diletakan pada direktori /usr/share/squirrelmail/. Agar squirrelmail tersebut dapat kita akses melalui web browser, maka kita harus membuat virtual host untuk squirrelmail terlebih dahulu. Kita tidak perlu repot-repot membuat virtual host baru, karena squirrelmail sudah membuatnya.
Tambahkan script Include pada file apache2.conf, agar virtual host pada direktori squirrelmail ikut di proses.

debian-server:~# vim /etc/apache2/apache2.conf
Include “/etc/squirrelmail/apache.conf”     #tambahkan di baris paling bawah

Jika ingin melakukan sedikit konfigurasi pada virtual host, ikuti langkah di bawah ini.

debian-server:~# vim /etc/squirrelmail/apache.conf
Alias /squirrelmail /usr/share/squirrelmail    #silahkan jika mau diganti
<Directory /usr/share/squirrelmail>
  Options Indexes FollowSymLinks
  <IfModule mod_php4.c>
    php_flag register_globals off
  </IfModule>
  <IfModule mod_php5.c>
    php_flag register_globals off
  </IfModule>
  <IfModule mod_dir.c>
    DirectoryIndex index.php
  </IfModule>
  <Files configtest.php>
    order deny,allow
    deny from all
    allow from 127.0.0.1
  </Files>
</Directory>
# users will prefer a simple URL like http://webmail.example.com
<VirtualHost *:80>      #ganti menjadi port 80
  DocumentRoot /usr/share/squirrelmail    #lokasi default web squirrelmail
  ServerName mail.debian.edu     #domain untuk E-Mail
</VirtualHost>
#. . . 
Setelah selesai mengkonfigurasi virtual host tersebut, pastikan anda merestart service apache2, agar virtual host tersebut bisa langsung diakses.

debian-server:~# /etc/init.d/apache2 restart

 Pengujian
Pengujian Squirrelmail
Pengjian squirrelmail ini kita lakukan melalui web browser. Baik dari server localhost, atapun dari sisi client. Pada web browser, arahkan URL ke http://www.debian.edu/squirrelmail (Direktori Alias).
Gambar 19. Squirrel Mail

1 komentar: